Lamongan, 17 Februari 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Maskumambang Gresik menggelar kegiatan Pelatihan Memasak Wonton Chili Oil di Balai Desa Sidokelar, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Kegiatan ini menjadi salah satu program unggulan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam bidang kuliner dan mendukung pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal.
Pelatihan yang berlangsung sejak pukul 13.00 WIB hingga selesai ini diikuti oleh puluhan warga, khususnya ibu-ibu PKK, Organisasi Perempuan tingkat Desa dan remaja desa. Dengan semangat kebersamaan, para peserta diajak untuk belajar memasak menu kekinian yang sedang populer di kalangan pecinta kuliner, yaitu wonton dengan chili oil. Menu ini merupakan kombinasi unik antara cita rasa gurih khas masakan Asia dan sensasi pedas dari minyak cabai, yang tidak hanya menggugah selera tetapi juga memiliki potensi besar untuk dijadikan peluang usaha rumahan.
Tujuan Pelatihan Memasak oleh KKN STIT Maskumambang
Program ini merupakan bentuk nyata dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam hal pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa KKN STIT Maskumambang Gresik berinisiatif untuk mengadakan pelatihan ini sebagai sarana pemberdayaan ekonomi masyarakat desa melalui jalur keterampilan memasak. Tidak hanya teori, peserta juga dibimbing langsung dalam praktik pembuatan wonton, mulai dari tahap persiapan bahan, teknik membungkus kulit pangsit, hingga proses pengolahan minyak cabai khas yang menjadi ciri khas wonton chili oil.
“Kami berharap pelatihan ini bisa menjadi awal dari tumbuhnya ide-ide usaha kreatif masyarakat Desa Sidokelar. Menu ini simpel, enak, dan memiliki daya jual yang tinggi. Sangat cocok untuk dijual secara daring maupun langsung,” ujar salah satu mahasiswa KKN dalam sambutannya.
Respons Positif Warga dan Harapan ke Depan
Antusiasme warga Desa Sidokelar terhadap pelatihan memasak ini sangat tinggi. Mereka merasa senang karena mendapatkan ilmu baru yang bisa langsung diterapkan di rumah. Salah satu peserta, menyampaikan bahwa pelatihan ini membuka wawasannya tentang peluang bisnis kuliner rumahan yang menjanjikan. “Saya senang sekali bisa belajar membuat wonton yang biasanya hanya saya lihat di media sosial. Sekarang saya tahu cara membuatnya sendiri, dan saya tertarik untuk mencoba menjualnya di warung,” katanya.
Pelatihan ini juga dilengkapi dengan sesi diskusi singkat mengenai strategi pemasaran online, kemasan produk yang menarik, hingga perhitungan harga jual agar usaha kuliner bisa berjalan secara berkelanjutan.
STIT Maskumambang Gresik Dorong Mahasiswa Jadi Agen Perubahan di Tengah Masyarakat
Kegiatan pelatihan memasak ini merupakan salah satu dari rangkaian program pengabdian masyarakat yang dirancang oleh mahasiswa KKN STIT Maskumambang Gresik. Kampus yang dikenal sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam ini terus mendorong mahasiswanya untuk menjadi agen perubahan yang mampu berkontribusi aktif dalam membangun masyarakat, tidak hanya melalui aspek keagamaan, tetapi juga keterampilan praktis dan sosial ekonomi.
HUMAS STIT