Gresik, 15 Oktober 2023 – Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Maskumambang menggelar General Studium dengan Topik Workshop Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar, yang dihadiri oleh seluruh dosen STIT Maskumambang. Kegiatan yang bertujuan untuk menyelaraskan kurikulum dengan kebijakan Merdeka Belajar ini menghadirkan pemateri utama, Dr. Sam’un, M.Ag, dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya.
Dalam workshop tersebut, Dr. Sam’un menjelaskan pentingnya penerapan Kurikulum Merdeka Belajar dalam pendidikan tinggi, khususnya pada Program Studi Pendidikan Agama Islam. Kurikulum ini bertujuan untuk memberikan lebih banyak kebebasan kepada mahasiswa dalam memilih mata kuliah yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, serta mendorong kolaborasi antar disiplin ilmu.
“Kurikulum Merdeka Belajar ini membuka ruang yang lebih luas bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri dan mengintegrasikan berbagai ilmu pengetahuan, termasuk ilmu agama, dalam menghadapi tantangan zaman. Dosen dituntut untuk mampu menjadi fasilitator dan mentor yang membimbing mahasiswa menuju pembelajaran yang lebih mandiri dan interdisipliner,” ujar Dr. Sam’un dalam pemaparannya.
Kegiatan ini juga menekankan pada penyesuaian kurikulum PAI agar relevan dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan teknologi. Dr. Sam’un menjelaskan bagaimana kurikulum dapat diadaptasi tanpa mengurangi esensi pendidikan agama, dengan tetap memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan di berbagai bidang melalui program Merdeka Belajar.
Ketua STIT Maskumambang, Welly Firdaus, M.Pd., dalam sambutannya mengapresiasi inisiatif pelaksanaan workshop ini sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan di STIT Maskumambang. “Dengan diterapkannya Kurikulum Merdeka Belajar, kami berharap mahasiswa PAI mampu menjadi individu yang tidak hanya berpengetahuan agama yang kuat, tetapi juga memiliki keterampilan yang dibutuhkan di berbagai sektor kehidupan, sehingga siap bersaing di dunia kerja maupun di masyarakat,” ujarnya.
Seluruh dosen Prodi PAI yang hadir menyambut baik materi yang disampaikan, dan berdiskusi aktif mengenai penerapan kurikulum baru ini dalam kegiatan perkuliahan sehari-hari. Dr. Sam’un juga memberikan beberapa studi kasus mengenai implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di kampus lain, serta memberikan panduan praktis bagi dosen dalam menyusun rencana pembelajaran yang lebih fleksibel dan inovatif.
Workshop ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi Prodi PAI STIT Maskumambang dalam memperbarui kurikulumnya, sejalan dengan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dengan adanya pelatihan ini, para dosen diharapkan mampu menyusun kurikulum yang lebih responsif terhadap perubahan zaman, dan terus menciptakan inovasi dalam proses pembelajaran. (Humas STIT Maskumambang)