Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) STIT Maskumambang Gresik menyelenggarakan kegiatan Pembekalan Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) pada tanggal 28—29 Juli 2025. Kegiatan berlangsung di Gedung STITMAS, Ruang Microteaching Lantai 1, mulai pukul 13.00 hingga 17.00 WIB. Acara ini diikuti oleh mahasiswa PAI yang akan melaksanakan PPL di berbagai lembaga pendidikan mitra kampus.

Pembekalan PPL menjadi agenda wajib yang diselenggarakan setiap tahun akademik sebagai persiapan awal mahasiswa sebelum terjun langsung ke sekolah atau madrasah. PPL merupakan program penting dalam kurikulum PAI karena memberikan pengalaman mengajar secara nyata serta pemahaman tentang kultur sekolah, administrasi pembelajaran, dan profesionalisme guru.
Untuk memastikan kualitas kegiatan, STIT Maskumambang menghadirkan pemateri berkompeten di bidangnya. Dr. H. Syaiful Khafid, M.Pd. bertindak sebagai pemateri pertama dengan topik Pendekatan dan Desain Pembelajaran Mendalam. Beliau menekankan pentingnya perencanaan pembelajaran yang sistematis, kreatif, dan sesuai kebutuhan peserta didik. Mahasiswa dibimbing memahami bagaimana menyusun tujuan pembelajaran, membuat desain pembelajaran aktif, hingga menerapkan pendekatan yang relevan dengan Kurikulum Merdeka.

Selanjutnya, Dr. Ali Rosyidi, M.Pd., menyampaikan materi kedua dengan tema Interactive Classroom Management: Model & Media. Pada sesi ini, mahasiswa diperkenalkan pada strategi mengelola kelas secara efektif melalui interaksi yang positif antara guru dan siswa. Beliau juga memberikan contoh penggunaan media pembelajaran digital yang dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
“Guru masa kini tidak hanya mengajar, tetapi juga mengelola situasi kelas agar pembelajaran menjadi menyenangkan dan bermakna,” tegas Dr. Ali Rosyidi.

Materi ketiga disampaikan oleh Welly Firdaus, M.Pd., dengan fokus pada Administrasi dan Pelaporan PPL. Mahasiswa dijelaskan mengenai administrasi wajib selama PPL, mulai dari penyusunan perangkat pembelajaran, jurnal kegiatan, observasi kelas, hingga mekanisme penilaian. Pemahaman administrasi menjadi poin penting agar mahasiswa dapat melaksanakan PPL secara tertib dan terarah.
Untuk materi keempat, Ahmad Sholihan, S.Pd., M.Si., memaparkan topik Etika Profesi Guru & Peraturan PPL 2025. Dalam paparannya, beliau menegaskan bahwa PPL tidak hanya menuntut mahasiswa menguasai materi ajar, tetapi juga sikap profesional sebagai calon pendidik.
“Etika profesi guru adalah identitas utama seorang pendidik. Integritas, sopan santun, dan keteladanan harus melekat dalam diri mahasiswa PPL,” ungkapnya.
Selama dua hari pelaksanaan, kegiatan pembekalan berlangsung interaktif. Peserta terlihat aktif berdiskusi, mengajukan pertanyaan, dan menyimak setiap penjelasan pemateri. Melalui sesi tanya jawab, mahasiswa memperoleh pemahaman lebih mendalam mengenai praktik mengajar di lapangan, tantangan yang mungkin dihadapi, serta strategi penyelesaiannya.
Pembekalan ini juga menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk memahami kultur lembaga pendidikan tempat mereka bertugas. Panitia mengingatkan bahwa setiap sekolah memiliki aturan, budaya kerja, dan karakteristik siswa yang berbeda. Karena itu, mahasiswa diharapkan mampu beradaptasi dengan cepat dan menunjukkan etika profesional yang baik.
Selain pembekalan materi, acara ini juga menekankan pentingnya membangun mental kepercayaan diri, keaktifan, dan kemampuan komunikasi. PPL bukan hanya tentang menguasai materi pelajaran, tetapi juga bagaimana mahasiswa mampu membangun hubungan baik dengan guru pamong, siswa, dan seluruh unsur sekolah.
Dalam sambutannya, pihak Program Studi PAI menyampaikan bahwa pembekalan PPL tahun 2025 ini dirancang lebih komprehensif untuk menjawab kebutuhan pendidikan di era digital. Mahasiswa dibekali tidak hanya dengan aspek pedagogik, tetapi juga kemampuan teknologi dan soft skill yang dibutuhkan pendidik modern.
Dengan terselenggaranya kegiatan Pembekalan Praktik Pengalaman Lapangan ini, STIT Maskumambang Gresik berharap mahasiswa PAI siap terjun ke sekolah dan mengimplementasikan seluruh ilmu yang telah dipelajari selama kuliah. Program ini sekaligus menjadi langkah awal bagi mahasiswa dalam membangun identitas profesional sebagai calon guru Pendidikan Agama Islam yang kompeten, berkarakter, dan berintegritas.